9 Summers 10 Autumns menceritakan tentang mimpi seorang pemuda yang hidup di rumah kecil di  kaki gunung panderman, kota batu. Adalah Iwan (Ihsan Tarore), seorang anak laki-laki yang hidup dengan ayah, ibu, dua kakak perempuan, dan dua adik perempuan. Ayahnya (Alex Komang) yang tak dapat mengingat tanggal lahirnya sendiri berprofesi sebagai supir angkot. Ibunya (Dewi Irawan) tidak menamatkan pendidikan di sekolah dasar. Hidup bertujuh membuat semuanya serba terbatas, padahal Iwan ingin sekali memiliki kamar sendiri di rumah mungilnya itu. Kondisi ekonomi yang pas-pasan memang membuat mereka terbiasa hidup sederhana sejak kecil. Meskipun begitu, kedua orangtua mereka tetap mementingkan pendidikan bahkan yakin bahwa pengetahuan akan membawa kelima anak mereka berangkat ke jenjang kehidupan yang lebih baik dari mereka berdua.

​

Di rumah kecil itu, sang ayah menggantungkan harapan yang tinggi pada Iwan, karena hanya ia satu-satunya anak laki-laki. Ayahnya yang berwatak keras berharap anak lanangnya bisa memiliki kehidupan yang lebih hebat dari dirinya. Sementara Iwan yang juga berwatak keras sering menolak bahkan ia sering merasa bersalah karena tidak dapat mewujudkan mimpi ayahnya. Karena sikap itu, ayahnya sering kecewa kepada istrinya yang dianggap terlalu memanjakan Iwan hingga Iwan tumbuh menjadi laki-laki lemah dan penakut, sangat jauh dari harapan ayahnya yang ingin Iwan menjadi pemberani. Dalam hatinya sendiri, Iwan sering bertanya-tanya apa anak lanang harus jadi supir angkot, harus berkelahi, bahkan harus dipenjara.

​

Jalan hidup Iwan mulai berubah saat ia yang pandai berhitung nekat menempuh pendidikan di IPB, Bogor dengan dukungan dari ibunya. Meskipun awalnya ayahnya ragu untuk melepas anak laki-lakinya, akhirnya ayahnya memberikan restu dengan menjual angkotnya. Uang hasil menjual angkot diberikannya kepada Iwan sebagai biaya hidup selama di Bogor. Dengan sebungkus plastik hitam, Iwan berangkat menuju gerbang kesuksesan. Di IPB, Iwan yang hanya takut miskin berjuang mati-matian dengan memadukan kecerdasan, ketekunan, sikap “nrimo”, dan harapan yang tinggi. Dengan ketekunannya, Iwan berhasil lulus dari IPB dan diterima bekerja di New York. Sepuluh tahun kemudian Iwan berhasil mengangkat harkat keluarganya hingga ia berhasil meraih posisi tinggi di perusahaan multinasional. “aku tak bisa memilih masa kecilku, namun masa depan kita yang lukiskan”, begitulah tagline film 9 Summers 10 Autumns ini.

 

Produser:

Edwin Nazir
Arya Pradana

 

Penulis:

Ifa Isfansyah
Fajar Nugros
Iwan Setyawan (Novel)